Nyeri punggung bawah bukan penyakit yang baru. Dari peninggalan sejarah diketahui bahwa nyeri punggung bawah sudah ada sejak jaman purba.
Penyebab nyeri punggung bawah sangat bervariasi, antara lain:
> Kebiasaan bersikap buruk (bad posture) yang terakumulasi selama bertahun-tahun.
> Bodi mekanik yang salah (faulty body mechanic)
> Hidup yang penuh stres (stressfull living)
> Kebiasaan bekerja (working habits)
> Berkurangnya kelenturan tubuh (lost of flexibility)
> Kemunduran kemampuan fisik (general lack of physical fitness)
> Kecelakaan (accident, traumatic)
> Dan masih banyak lagi, misal karena tumor, penyakit intrinsih….yang tidak dibahas disini karena kurang relevansinya dengan intervensi Fisioterapi.
Kita tengok dulu prinsip kerja tulang belakang (vertebre) secara sederhana, yang bisa dijelasken sebagai berikut;
Vertebra atau spine merupakan suatu rangkaian yang komplek dari beberapa bagian tulang belakang yang bergandengan satu sama lain. Tulang tulang pembentuk vertebra diganjal oleh discus dan diikat oleh ligament serta dikuatkan oleh seperangkat otot.
Unit dasar dari vertebra terdiri dari 2 tulang belakang/vertebra dan 1 diskus. Diskud ini berfungsi sebagai shock breaker atau peredam dan penopang serta mendistribusikan tekanan berat ke segala arah.
Kita kembali ke penyebab nyeri punggung bawah (Low Back Pain)
Untuk memiliki pungung yang sehat, kita harus menjaga keseimbangan lengkung tulang belakang
.
Punggung manusia bekerja seperti sebuah pilar, yang berbeda dengan punggung hewan kaki empat, dimana punggung berfungsi seperti jembatan. Setiap saat kita berdiri atau tegak, punggung harus bekerja mempertahankan tegaknya tulang belakang. Punggung mempunyai 4 lengkungan berkesinambungan yang berfungsi sebagai shock absorber dan penujuang kelenturan gerak tulang belakang .
Jika kita memilik kondisi punggung yang diluar criteria tersebut, maka akan terjadi ketidakseimbangan tulang punggung yang akan menimbulkan keluhan.
Sebab sebab umum terjadinya LBP (Low Back Pain)
> Posisi buruk (Poor Posture)
> Bodi mekanik yang salah (Faulty Body Mechanics)
> Stres pekerjaan dan kebiasaan (Stressful Living and Working Habits)
> Alas tidur yang buruk ( Poor Matresses )
> Kurangnya fleksibilitas ( Loss of Flexibility)
> Mundurnya kapasitas fisik (Decline of Physical Fittness)
Macam macam kelainan pada punggung ;
Penyebab : bisa bermacam macam, antara lain:
> Angkat barang berat secara salah ( improper lifting )
> Bersin sambil membungkuk
> Gerak kejut pada posisi membungkuk
> dan sebagainya
> Strain otot dan sprain sendi yang akut
Penyebab :
> Jatuh atau kecelakaan /whiplash injury
> Terputar punggungnya (twisting )
> Strain otot dan Sprain sendi yang kronik
Penyebab disini terutama bukan karena suatu kecelakaan atau injuri tapi lebih karena akibat adanya strain pada otot atau sendi yang bersifat menahun atau kronik, terjadi berulang-ulang, yang biasanya dipicu oleh posisi yang buruk atau pekerjaan dan kebiasaan yang buruk. Misalnya duduk menyetir mobil atau saat bekerja pada posisi yang melorot, berdiri dengan otot perut yang relak hingga menonjol dan punggung yang melengkung, atau memelototi komputer dengan kepala condong kedepan dalam waktu yang lama
Kekakuan sendi lebih disebabkan oleh adanya strain atau sprain yang sembuh, tapi tidak tercapai gerak yang normal. Bisa juga karena posisi buruk dalam waktu yang lama. Misalnya pada orang yang biasa duduk dan berdiri dengan punggung yang melengkung akan terjadi berkurangnya kemampuan untuk membungkuk.
Osteoartritis timbul sebagai akibat adanya kelainan punggung yang berlangsung lama yang ada hubungannya dengan HNP, strain atau sprain atau cidera yang berulang.
Apa yang harus kita lakukan bila kita mengalami nyeri punggung bawah (LBP)?
> Kompres es ( bila nyeri / trauma baru saja muncul)
Bisa dilakukan sendiri, dengan es yang di kompreskan pada daerah nyeri selama 10-15 menit. Sehari 3-4 kali
> Istirahat
Maksudnya istirahatkan daerah nyeri dari hal hal yang memicu datangnya nyeri
> Relaksasi
Keadaan relak akan menurunkan ketegangan yang timbul akibat nyeri. Bisa dengan tidur atau duduk dalam posisi yang paling nyaman, kalau perlu ganjal dengan bantal secara tepat
> Usahakan posisi yang benar
Termasuk cara bergerak yang benar, cara duduk yang benar, cara angkat barang yang benar dsb
> Ke Dokter atau Fisioterapis
Selain ke dokter, kunjungan ke Fisioterapi sekarang ini sudah merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar. Dengan kompetensi dan legalitas yang dimiliki, Fisioterapis akan memberikan intervensi yang tepat serta edukasi yang dibutuhkan, hingga pasien akan segera bebas dari nyeri dan mencegah terulangnya kasus serupa.
APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MENCEGAH TERKENA NYERI PUNGGUNG BAWAH (LBP) ?
POSISI Duduk
Duduklah secara benar terutama saat bekerja. Karena keasyikan bekerja akan membuat kita lupa posisi yang tidak menguntungkan, dengan akibat akan terjadi penumpukan capai pada daerah punggung, yang bisa memicu timbulnya LBP.
JANGAN :
Duduk yang terlalu melengkung/melorot (slump-sit)
Terlalu membungkuk atau condong kedepan saat bekerja
Duduk lama tanpa interupsi
LAKUKAN
Duduklah dekat dengan tempat kerja
Pilih tinggi kursi yang pas agar kaki bisa menapak lantai
Pilih kursi yang punya sandaran tegak danada sedikit lengkung kaku, untuk menopang punggung secara benar
Saat menyetir duduklah yang tepat agar kaki bisa meraih pedal tanpa merosot
Kalau perlu desain ulang tempat kerja dengan memperhatikan ergonomi
Gambar standing, sitting, lifting, sleeping
> Tidur
Tak ada cara tidur yang
Cara bangun dari tidur;miring dulu, kaki turun dari bed, baru bangun dangan dibantu oleh tangan
JANGAN :
Tidur di matras yang terlalu empuk. Akan memberikan lengkung berlebih pada punggung, yang bisa memicu timbulnya LBP
Tidur dalam satu posisi terlalu lama, akan memberikan strain pada otot terutama bila tidur lebih dari 7-9 jam
LAKUKAN:
Pilihlah alas tidur yang cukup empuknya, tidak terlalu keras, tapi cukup untuk menyangga lengkung tulang belakang
Pilihlah tempat tidur yang cukup luasnya agar bisa berganti posisi sercara leluasa
> Berdiri
Keseimbangan yang bagus merupakan kunci berdiri yang sehat
JANGAN
Memakai sepatu hak tinggi dan keras atau hak datar pada pemakaian yang lama
Berdiri pada suatu posisi untuk waktu yang lama
Berdiri dengan lutut terkunci, otot perut kendor dan punggung melengkung
Membungkuk saat bekerja di tempat yang rendah
LAKUKAN
Taruh satu kaki lebih tinggi dan sering rubah posisi jika berdiri untuk waktu yang lama. Terutama saat menyetrika atau menggambar sambil berdiri, taruh satu kaki diatas dingklik kecil, dan ganti posisi secara reguler.
Sesuaikan ketinggian tempat kerja dengan potur kita
Rubah posisi sesering mungkin
Pilih sepatu yang tepat untuk menunjang lengkung / arkus kaki
BODI MEKANIK
Cara mengangkat, membawa dan meraih yang benar tidak tergantung pada seberapa kuatnya kita , tapi lebih kepada benar atau tidak teknik yang kita pakai.
Cara mengangkat barang
Jangan menunduk, kepala tetap tegak, dagu merapat ke leher, punggung tegak
Lakukan seperti atlet angkat berat melakukan angkat besi
Taruh barang yang akan diangkat sedekat mungkin dengan tubuh kita
Pandai pandailah memperkirakan antara besar dan berat benda yang akan kita angkat dengan kemampuan kita. Bila diluar kemampuan kita, carilah bantuan.
INTERUPSI
Bila bekerja pada suatu posisi untuk waktu yang lama, lakukan jeda sejenak dengan melakukan gerak yang berlawanan
LATIHAN
Latihan merupakan hal paling mudah dan murah untuk dilakukan serta bermanfaat untuk mencegah terjadinya kasus LBP. Masalahnya orang kadang menganggap remeh latihan. Selama 30 tahun lebih saya menjadi Fisioterapis, saya mengamati begitu banyak sebenarnya kasus yang bisa dicegah seandainya orang tahu dan mau melakukan latihan secara konsisiten. Latihan bukan merupakan barang instan yang sekali telan langsung bebas persoalan. Latihan harus dilakukan terus menerus dan dianggap sebagai kebutuhan, seperti kita butuh makan dan minum.
Saya akan menerangkan tentang latihan pada kasus kasus secara umum. Tapi mestinya ada kasus yang tidak bisa begitu saja jadi beres hanya dengan latihan.
Hal hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan latihan:
Kondisi nyeri harus sudah dalam keadaan teratasi
Latihan berawal dari gerak yang ringan dan waktu/ durasi yang pendek, pelan pelan ditingkatkan sesuai kondisi dan kemampuan
Lakukan evaluasi secara berkala, untuk melihat apakah latihan masih sesuai atau harus direvisi.
Timbulnya nyeri otot sesudah latihan merupakan hal yang normal, terutama bagi mereka yang tidak biasa berolah raga.
Bila nyeri sesudah latihan menjadi berkelanjutan, maka latihan harus dihentikan dan lakukan konsultasi dengan terapis anda.
Tanyakan dengan detail kepada terapisnya sebelum melakukan latihan
Aerobik
Penguatan
Kelenturan
Relaksasi
Saya tidak akan membahas satu persatu, melainkan hanya latihan pada kondisi nyeri punggung bawah saja.
LATIHAN UNTUK KONDISI SWAY BACK / HIPER LORDOSIS
> Latihan penguatan otot perut
> Latihan peningkatan kelenturan
LATIHAN UNTUK KONDISI FLAT BACK/KIPOSIS
> Latihan otot punggung
> Latihan kelenturan
INTERVENSI FISIOTERAPI
Disini hanya akan disampaikan intervensi secara umum. Bukan menggurui, tapi lebih bersifat sharing. Mungkin ada pendapat atau masukan dari sejawat atau disiplin ilmu yang lain, akan sangat membantu kita semua untuk maju.
Saya sangat menunggu tanggapan dari semua yang peduli kesehatan, untuk bersama sama membahas hal hal yang bisa kita sumbangkan kepada mereka yang membutuhkan.
ASSESMEN
Anamnesa sangat penting untuk menggali informasi sebanyak mungkin dari pasien, hingga kita mempunyai cukup bahan untuk melakukan analisa klinis
Tanpa anamnesa kita hanya akan menjadi tukang yang mengerjakan suatu perintah secara otomatis.
On set? Kapan terjadi? Penyebab nyeri?
Lokasi nyeri?
Sifat nyeri? Terus menerus? atau intermitten? Atau terpicu oleh suatu posisi tertentu? VAS ?
Keterbatasan gerak? Fleksi? Ektensi? Rotasi ?
Ketidakmampuan fungsi? Memakai sepatu? Melepas tali sepatu? Memakai celana?
Dari akumulasi informasi kita mulai bisa menganalisa klinis yang ada untuk mengetahui penyebab dan masalah yang ada
Dari sini diagnosa fisioterapi bisa ditegakkan, yang merupakan informasi dari permasalahan aktual dan fungsional pasien
DIAGNOSA FISIOTERAPI
Nyeri? Kaku?
Keterbatasan gerak?
Keterbatasan fungsi?
Dari diagnosa fisioterapi maka kita bisa merencanakan intervensi dan modalitas yang akan kita pakai sesuai dengan kebutuhan atau masalah
PLANNING
Nyeri? à modalitas untuk pengurangan nyeri:
à TENS, ICE,
Keterbatasan gerak? à modalitas untuk peningkatan kemampuan gerak aktual
Keterbatasan fungsi? à modalitas untuk meningkatkan gerak fungsional
Edukasi? Apa yang boleh dan tidak boleh? Cara mencapainya? Check list untuk home program? Gambar gambar yang informatif?
Pemakaian fixator? Plester silang? Korset?
INTERVENSI
Pelaksanaan dari segala langkah yang sudah kita ambil tadi.
Berikan penjelasan yang jelas dan benar tentang proses terapi yang akan dilakukan.
EVALUASI
Lakukan evaluasi setiap saat selesai terapi à tambah nyeri? Agak berkurang? Tetap?
Pada akhir sesi lakukan evaluasi secara menyeluruh, terutama nilai VAS yang bisa dipakai untuk mengukur keberhasilan terapi secara obyektif
SEKALI LAGI SAYA INFORMASIKAN BAHWA YANG SAYA TULIS DISINI BERDASAR PADA PENGALAMAN DAN PENDIDIKAN YANG SAYA DAPAT. PASTI TERDAPAT KEKURANGAN. UNTUK ITU MASUKAN DAN TANGGAPAN YANG POSITIF AKAN SANGAT MENGGEMBIRAKAN, DEMI TERCAPAINYA PENINGKATAN PELAYANAN FISIOTERAPI DAN PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN SEMUA PIHAK.