Rabu, 11 Februari 2009

Sentuhan dan Pijatan Pengaruhi Tumbuh Kembang Balita

Surabaya - Puluhan ibu-ibu membawa putra-putrinya hadir dalam seminar tumbuh kembang anak yang diselenggarakan oleh RS Siloam Hospital Jalan Gubeng Surabaya. Antusias ibu-ibu tersebut tidak lain untuk mengetahui secara detail seminar tumbuh kembang anak saat balita.

"Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya," kata ahli fisioterapis RS Siloam Surabaya, Niniek Soetini SST Ft dalam seminar 'Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak', Minggu (22/7/2007).

Niniek menambahkan, peranan lingkungan dan interaksi antara anak dan orang tua sangat mempengaruhi. Interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan, bahkan sejak bayi dalam kandungan.

Selain itu, stimulasi sentuhan pada anak juga memberi rasa aman dan mengurangi kecemasan dan memperpendek masa tangis anak, di samping memberi efek relaksasi yang lebih baik. Di samping itu mengurangi tekanan anak ketika menghadapi situasi baru.

"Sentuhan atau pijatan memberi efek pada peningkatan berat badan anak, meningkatkan pengembangan motorik anak, memperbaiki kenyenyakan tidur hingga mengurangi kecemasan," tambahnya.

Namun, kata dia, para orangtua diharapkan memberi pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sedini mungkin. Terutama pada usia 4 hingga 5 tahun pertama. Sehingga, memunculkan kepribadian yang mandiri, arif, cerdas, terampil dan produktivitas yang baik.

Dalam perkembangan setiap anak, memiliki tingkatan pada setiap umurnya. Biasanya, pada usia 4 hingga 6 minggu, balita bisa tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara pada 1 hingga 2 minggu kemudian.

Setelah itu, pada usia 12 hingga 16 minggu, si balita mampu menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara, memegang benda yang ditaruh ditangannya, bermain cilukba. Pada 20 minggu, balita mampu meraih benda yang didekatkan kepadanya dan pada usia 26 minggu, dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.

"Selain itu, mampu duduk dengan bantuan kedua tangannya ke depan dan makan biskuit sendiri. Di usianya yang ke 9 hingga 10 bulan, balita sudah mampu menunjuk dengan jari, memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk, merangkak dan bersuara da... da...," jelasnya.

SOURCE

3 komentar:

  1. Norma: Dok mau nanya, anak aq umur 4 th, ada keterlambatan belum bisa bicara & berdiri sendiri, mmg dulu wkt kecil pernah kejang sekali & koma, bisa gak kubawa kesana & kalau rutin terapi bisa sembuh kayak anak2 yg lain ya dok??

    BalasHapus